Natah atau pekarangan merupakan luasan sebidang tanah yang di dalamnya terdapat beberapa bangunan untuk aktivitas keseharian baik berupa kegiatan fisik maupun sosial dan keagamaan. Merajan merupakan bagian dari natah yang sangat diutamakan (Utama Mandala) dengan beberapa bangunan fisik yang menyimpan cerita tentang kawitan. Kawitan merupakan rangkaian kelahiran yang menjadikan atau melahirkan diri kita saat ini. Natah lan Merajan merupakan modal dasar kita untuk mengisi/membekali diri dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban di dunia ini menuju kesuksesan dan kebahagiaan dalam kedamaian.
Kita mesti bersyukur, karena natah kita sudah sangat jelas dan mesti diyakini yaitu berlokasi di Puri Anyar dengan kawitan yang berstana di Merajan. Oleh sebab itu, menjadi kewajiban kita bersama untuk menjadikan modal dasar kita ini menjadi terpelihara dengan bagus, sehingga nantinya mampu melahirkan generasi penerus yang bermakna. Kalau boleh saya umpamakan, bahwa Natah lan Merajan bagaikan Pot Ajaib yang di dalamnya berisi media tumbuh lan sumber energi. Apabila Pot Ajaib itu sudah jelas dan terpelihara dengan rangkaian yang benar, maka segala benih akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Kalau benih itu adalah generasi penerus kita, mendapatkan pemahaman tentang Natah lan Merajan dengan benar dan mendapatkan pendidikan dengan baik, akan menjadikan generasi penerus kita bermakna, tentunya sepanjang Pot Ajaib (Natah lan Merajan) terpelihara dengan sebagaimana mestinya.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga pemahaman kita memjadi sama setelah menyimak rangkaian tulisan dan rangkuman catatan yang bersumber dari Semeton titiang sareng sinamian. Pemahaman tentang keberadaan Natah lan Merajan sebagai modal dasar kita menyatukan isi yang selanjutnya menyamakan wacana sehingga kita mampu mengayunkan langkah bersama dalam bingkai Tri Kaya Parisuda menuju “salunglung sabayantaka paras paros sarpanaya” yang tercerminkan dalam kehidupan keseharian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar